Abstract
Planning a development program involves determining development objectives, selecting appropriate training methods, and allocating adequate resources. Development programs can include formal training, on-the-job training, mentoring, or participation in special projects. The implementation of a development program involves providing the necessary support and facilitation for employees to participate in the program. Organizational management plays a crucial role in ensuring that employees have sufficient time and resources to participate in the development program. Employee performance evaluation is a crucial step in performance development. Evaluations can be conducted periodically to assess the extent to which the development program has improved employee performance. The results of these evaluations can be used as a basis for improving and developing more effective programs in the future. In conclusion, employee performance development is an important process in enhancing productivity and competency. With accurate needs identification, proper planning, effective implementation, and regular evaluation, organizations can create an environment that supports sustainable employee performance development
ABSTRAK
Perencanaan program pengembangan melibatkan penentuan tujuan pengembangan, pemilihan metode pelatihan yang sesuai, serta alokasi sumber daya yang memadai. Program pengembangan dapat mencakup pelatihan formal, pelatihan on-the-job, mentoring, atau partisipasi dalam proyek-proyek khusus. Implementasi program pengembangan melibatkan pemberian dukungan dan fasilitasi yang diperlukan bagi karyawan untuk mengikuti program tersebut. Manajemen organisasi memiliki peran penting dalam memastikan bahwa karyawan memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk berpartisipasi dalam program pengembangan. Evaluasi kinerja karyawan merupakan langkah penting dalam pengembangan kinerja. Evaluasi dapat dilakukan secara periodik untuk menilai sejauh mana program pengembangan telah meningkatkan kinerja karyawan. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pengembangan program yang lebih efektif di masa depan. Dalam kesimpulannya, pengembangan kinerja karyawan adalah suatu proses yang penting dalam meningkatkan produktivitas dan kompetensi karyawan. Dengan identifikasi kebutuhan yang tepat, perencanaan yang baik, implementasi yang efektif, dan evaluasi yang berkala, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kinerja karyawan secara berkelanjutan.
Kata kunci : Pengembangan kinerja PT. Erikk kings bersama.
References
- Mitchell, D. R. (2008). What really works in special and inclusive education: using evidence-based teaching strategies. London ; New York: Routledge.
- Armstrong, A. C., Armstrong, D., & Spandagou, I. (2010). Inclusive education: international policy and practice. Los Angeles: SAGE.
- Effendi, S. (1982). Unsur-unsur penelitian ilmiah. Dalam Masri, S (Ed.). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.
- Rohmah, I. (2017). Classroom Interaction in English Language Class for Students of Economics Education. Arab World English Journal, 8(2), 192–207. https://doi.org/10.24093/awej/vol8no2.14
- Caldarella, P., Sabey, C. V., & Griffin, A. A. (2017). The effects of a buddy bench on elementary students solitary behavior during recess. Lnternational Electronic Journal of Elementary Education, 10(1), 27–36. https://doi.org/10.26822/iejee.2017131884.
- Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000). An experimental evaluation of theory based mother and mother-child programs for children of divorce Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68(5), 843-856.
- Nadhir, M. (2017, November 10). Kompas.com (jika online, ditambahkan dengan alamat website-nya)
- Helza, Y. (2016). Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui metode Card Sort pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
- Slamet Suyanto. (2009). Keberhasilan sekolah dalam ujian nasional ditinjau dari organisasi belajar. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta.
- Paidi. Urgensi pengembangan kemam-puan pemecahan masalah dan metakognitif siswa SMA melalui pembelajaran biologi. Prosiding, Seminar dan Musyawarah Nasional MIPA, 2008. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
- White H. 2007. Problem-based learning in introductory science across disciplines. RetrievedOctober 4, 1999 fromhttp://www.udel.edu/chem/white/finalrpt.html.
- Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan inklusif