Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
BIREV: Business and Investment Review Jurnal manajemen dan ekonomi terbaik
Articles
DOI: 10.61292/birev.v1i3.23
Published: 2023-07-04

Purchasing Power Parity and Trade Imbalances: Implications and Impact on International Finance

University of Muhammadiyah Malang
Purchasing Power Parity, Trade Imbalance, International Finance

Abstract

Purchasing power parity (GDP) is an economic concept that relates currency exchange rates to the prices of goods and services in different countries. This concept has important implications in international trade and global finance. This article discusses the importance of purchasing power parity in maintaining the balance of trade between countries and its impact on international finance. In the context of international trade, purchasing power parity serves as an important measuring tool in assessing whether a currency has weakened or strengthened excessively against other currencies. Significant trade imbalances between countries can indicate a violation of purchasing power parity, which can lead to volatile exchange rate fluctuations and global economic instability. In this article, we also analyze the impact of trade imbalances on international finance. A sustainable trade imbalance can lead to a balance of payments deficit or surplus, which has an impact on the country's capital flows and foreign exchange reserves. These implications affect monetary policy, currency stability, and foreign investment in the countries involved.

Title in Bahasa Indonesia: Paritas Daya Beli Dan Ketidakseimbangan Perdagangan: Implikasi Dan Dampak Pada Keuangan Internasional

References

  1. Atmaja, A. (2002). Analisa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Setelah Diterapkannya kebijakan sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia. Jurnal akuntansi & keuangan Vol 4, No. 1 Mei 2002. 69-78.
  2. Aulia, M. Roza. 2007. “Analisis Perilaku Kurs Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Pada Sistem Kurs Mengambang Bebas Di Indonesia Periode 1997.3-2011.4”. Tesis. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU).
  3. Ball, Donald A. McCulloc, Wendell H. Frantz, Jr. Paul L. J. Michael Geringer. Dan Michael S. Minor. 2004 Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global. Terjemahan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
  4. Debora, Yanti. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan di Indonesia: Pendekatan Model Dinamis. Jurnal Universitas Jember.
  5. Erwina, T., Haryadi, & Mustika, C. (2018). Pengaruh neraca transaksi berjalan, transaksi modal, dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia. Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah, 7(2), Mei-Agustus, ISSN: 2303-1255.
  6. Eti Sumyati, Euis. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Neraca Berjalan di Empat Negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipin) Periode 1980-200.
  7. Fitri, Wulansari. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan: Studi Kasus Indonesia Tahun 1990-2011. Jurnal Universitas Negeri Semarang.
  8. Fitriani, Efi. (2019). "Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia." ISEI Economic Review 3.2. 60-65
  9. Ginting, A. M. (2014). Perkembangan Neraca Perdagangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya [Trade Balance Development and Its Determining Factors]. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1,
  10. Julaeha, R. S., Utomo, E. S., & Yasin, M. (2023). Menganalisis Neraca Pembayaran Sebagai Tolak Ukur Kemampuan Perekonomian Nasional Dalam Menopang Transaksi-transaksi Internasional. Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa, 2(2), 56-68. e-ISSN: 2963-5306; p-ISSN: 2962-116X.
  11. Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang. Perbankan, dan Pasar Keuangan. Terjemahan. Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
  12. Murdo, Yuri. 2015. “Fundamental Economic Analysis Of Variables Affecting The U.S. Dollar Exchange Rates Againts Rupiah”.
  13. Nirawati, L., Samsudin, A., Auliya, F. N., Rakhmad, F. F., H, M. F., & Isna, A. H. (2023). Sistem Kerja Keuangan Internasional [International Financial Work System]. Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(6), 1451-1458. P-ISSN: 2620-295, E-ISSN: 2747-0490. DOI: 10.1047467/elmal.v4i6.2942.
  14. Rachmawati, D. (2016). Analisis Paritas Daya Beli Terhadap Tingkat Pertukaran Mata Uang di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, 10(2), 177-192.
  15. Raharjo, S. (2019). Analisis Ketidakseimbangan Perdagangan Indonesia dengan Menggunakan Indeks Grubel-Lloyd. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 20(2), 140-155.
  16. Ricardo, David. (1971). The Principles of Political Economic and Taxation. Baltimore, Penguin.
  17. Santosa, Agus Budi. 2008. Kemampuan Inflasi PadaModel Purchasing Power Parity Dalam Menjelaskan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE) ISSN: 1412-3126, Maret 2008, Hal. 39 - 53 Vol. 15, No.1
  18. Sposi, M. (2019). Mengembangkan keunggulan komparatif, keterkaitan sektoral, dan perubahan struktural. Journal of Monetary Economics, 103, 75-87. https://doi.org/10.1016/j.jmoneco.2018.08.003
  19. Sugiyanto, F.X. (2004). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kurs Rupiah Terhadap dolar Amerika Serikat Di Indonesia tahun 1986-1997: Sintesis Pendekatan Moneter Dan Pendekatan Portofolio.Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
  20. Wang, L. S. (2016). The Relationship between Purchasing Power Parity and Trade Balance: A Case Study of Emerging Economies. Journal of International Economics and Trade.

How to Cite

Oktafiani, S. N. (2023). Purchasing Power Parity and Trade Imbalances: Implications and Impact on International Finance. Business and Investment Review, 1(3), 177–186. https://doi.org/10.61292/birev.v1i3.23